Disclaimer: Perjalanan ini dilakukan pada Agustus 2019, sebelum adanya pandemi covid-19
Sebagai seorang pendaki pemula yang benar-benar belum pernah menaklukan satu gunungpun, persiapan menjadi sangat penting. Selain fisik dan mental, persiapan atas informasi sebanyak-banyaknya juga perlu. Mungkin ada puluhan video youtube tentang Semeru yang telah saya tonton hanya untuk mengetahui bagaimana medan yang akan dilalui, apa-apa saja yang perlu dipersiapkan, hingga hal-hal yang dilarang untuk dibawa kesana. Bahkan film 5 cm pun harus saya tonton kembali, meski akhirnya harus baper lagi dengan rumitnya hubungan Zafran, Riani, dan Dinda.
Untuk mendaki memang ada beberapa hal yang sangat disarankan untuk dibawa, diantaranya tas carrier untuk membawa pakaian dan peralatan-peralatan mendaki, sleeping bag untuk digunakan saat tidur, matras, sepatu hiking, trecking pole, hingga tenda tempat kita istirahat. Hingga saat keberangkatan, saya bisa memenuhi semuanya kecuali tracking pole yang saya putuskan untuk membelinya di lokasi pendakian saja.
Bagi pendaki pemula, persiapan fisik sejak tiga bulan sebelumnya adalah yang direkomendasikan. Akan tetapi karena memang bermodal nekat, persiapan fisik hanya saya lakukan sebulan sebelumnya, benar-benar bukan hal yang patut dicontoh, mengapa? karena persiapan yang kita lakukan akan kita rasakan hasilnya disana. Fisik yang tidak kuat dapat membahayakan diri kita sendiri. Ini mengapa mendaki telah seringkali disebut sebagai salah satu olahraga yang paling berbahaya. Meski sebenarnya juga merupakan salah satu olahraga yang paling menyenangkan dan menenangkan.
Merencanakan Pendakian
Untuk melakukan pendakian ke Gunung Semeru, tidak diperkenankan datang langsung ke lokasi tapi ada formulir online yang perlu kita isi terlebih dahulu. Dengan kata lain kita perlu melakukan pendaftaran online untuk bisa mendaki disana. Pendaftaran online dilakukan melalui alamat ini, disini kita akan memilih jadwal pendakian sesuai dengan kuota yang masih tersedia. Oiya, di Gunung Semeru pengunjung dibatasi 600 orang setiap harinya. Bila hari yang kita pilih telah penuh, kita diminta untuk memilih hari yang lain yang masih tersedia. Ada satu cerita mengenai para pendaki yang datang dari tempat yang jauh tanpa melakukan pendaftaran online sebelumnya terpaksa harus kembali ke daerah masing-masing dan menunda cita-citanya untuk mendaki Gunung Semeru.
Awalnya kami memilih untuk berangkat ke Malang pada tanggal 16 Agustus 2019 dengan Kereta dari Stasiun Pasar Senen Jakarta Pusat. Karena kesibukan acara 17 Agustus salah satu rekan saya di kantornya, kamipun membatalkan keberangkatan menjadi tanggal 20 dengan rencana pendakian tanggal 21-23 Agustus sesuai dengan kuota yang tersedia. Meski demikian pada akhirnya bisa kami perpanjang hingga tanggal 24 Agustus dengan bantuan pemilik transportasi jeep yang kami gunakan menuju gerbang pendakian Gunung Semeru. Hal ini karena waktu yang baik untuk digunakan dalam mendaki Gunung Semeru adalah empat hari, tujuannya agar kita bisa memiliki waktu istirahat yang cukup di lokasi pendakian.
Saat waktunya tiba dan persiapan telah dirasa cukup, kamipun berangkat menuju Malang.
Next: Menuju Titik Tertinggi Pulau Jawa (Part 2): Malang, Kami Datang !
No comments:
Post a Comment
Orang baik meninggalkan pesan