Bila anda berpikir tidak bangga menjadi Indonesia, coba pikirkan kembali. Ternyata ada begitu banyak hal yang membuat kita sepantasnya bersyukur dan patut berbangga dilahirkan di negeri zamrud khatulistiwa ini. Apa sajakah? Selain masyarakatnya yang terkenal ramah, dan kulinernya yang enak, Indonesia juga terkenal memiliki berbagai pemandangan alam yang mempesona, salah satunya yang akan kita bahas adalah Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung.
Apa yang membuat saya begitu tertarik dengan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung ini adalah pemandangan pegunungan karstnya yang khas nan mempesona, memiliki gua-gua dan batuan berbentuk unik, bahkan merupakan habitat keberadaan flora dan fauna endemik yang terbentuk dari proses alam ribuan tahun. Taman Nasional yang terletak di Kabupaten Maros Sulawesi Selatan ini bahkan menyimpan rahasia kehidupan awal manusia yang mungkin tidak banyak dari anda mengetahui.
Maros sendiri merupakan salah satu kabupaten yang berbatasan dengan Kota Makassar, hanya sekitar 25 menit jarak Makassar ke Turikale, ibukota kabupaten ini. Luas Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung ini yakni 45 ribu hektar, disini deretan pegunungan karst akan menyambut anda dengan segala keindahan dan keramahan alamnya.
Karst sendiri merupakan satu penampakan bentang alam yang terbentuk dari erosi bawah tanah oleh batuan seperti batu kapur dan marmer. Proses erosi bawah tanah yang berlangsung terus menerus tersebut menyebabkan terbentuknya suatu permukaan yang unik seperti gunung-gunung, batuan-batuan berbentuk unik bahkan gua-gua.
Untuk menuju Kawasan Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung ini sendiri begitu mudah, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin melayani berbagai penerbangan domestik dan internasional. Untuk mengefisienkan budget, anda dapat mencari tiket pesawat murah di situs Airpaz.com. Tersedia berbagai macam tiket penerbangan seperti Garuda Indonesia, Citilink, Batik Air, Lion Air, dan lain-lain.
Dari bandara anda kemudian menyewa angkot (“pete-pete” dalam bahasa setempat) menuju terminal regional Maros, biaya sewa “pete-pete” adalah Rp. 5000 untuk sekali jalan. Tiba di terminal anda perlu kembali menyewa “pete-pete” sesuai jurusan yang anda ingin tuju, setidaknya ada 4 tempat wisata yang dapat anda pilih di dalam taman nasional ini, apa sajakah? Mari kita lihat satu persatu:
Yang menjadi tujuan pertama kita adalah Bantimurung, untuk menuju kesana dari Terminal Regional Maros anda menyewa “pete-pete” jurusan Bantimurung. Ketika memasuki kawasan ini kita akan disambut gerbang unik berbentuk kupu-kupu raksasa di antara deretan pegunungan karst yang memanjakan mata. Bantimurung pada mulanya dikenal sejak tahun 1856 ketika Sir Alfred Wallace berkunjung, beliau sendirilah yang menyebut daerah ini pertama kali sebagai Kingdom of Butterfly.
Selain itu, dalam sela-sela pegunungan karst Bantimurung juga terdapat air terjun. Tiket masuk kedalam taman wisata ini adalah Rp. 25.000.
Untuk menuju ke Rammang-rammang, dari terminal anda menyewa “pete-pete” jurusan Pangkep kemudian turun di depan pintu masuk Bosowa. Dari sana anda kemudian masuk berjalan kaki sekitar 100 meter hingga anda menemukan disamping kiri terdapat sebuah dermaga, di dermaga ini terdapat perahu motor yang dapat mengantarkan anda memasuki kawasan Rammang-rammang. Biaya sewa perahu motor berkisar Rp. 200.000 hingga Rp. 250.000.
Setelah menyusuri sungai, anda akan tiba di sebuah perkampungan yang hanya dihuni belasan kepala keluarga. Susurilah perkampungan dan akan terlihat berbagai susunan batuan karst yang menakjubkan layaknya hutan batu.
Leang dalam bahasa setempat berarti gua, untuk menuju ke sana dari terminal anda menyewa “pete-pete” jurusan Bantimurung dan minta diturunkan di Leang-leang. Di Leang-leang kita dibawa meresapi kehidupan manusia purba melalui peninggalan lukisan tangan dan babi rusa di dinding-dinding gua. Lukisan tangan dan babi rusa ini bahkan sempat menjadi polemik dunia.
Penelitian tim ahli yang dipimpin oleh Anthony Dosseto dari University of Wollongong, Australia, menemukan lukisan tangan yang digambar dengan warna merah dan gambar binatang babi rusa ini dilukis sekitar 40.000 tahun silam, yang berarti mengalahkan usia lukisan tangan dan binatang di dinding gua El Castillo di utara Spanyol yang selama ini dianggap tertua yakni berusia 37.300 tahun. Tiket masuk tempat wisata ini adalah Rp. 10.000.
Nama resmi tempat wisata ini adalah Pattunuang Karaenta, namun warga sekitar lebih mengenal atau menamai tempat ini Biseang Labboro. Biseang Labboro sendiri berarti perahu yang terdampar, dinamakan demikian karena didalam tempat wisata ini terdapat batu raksasa berbentuk seperti kapal. Selain itu tempat ini juga merupakan tempat penangkaran hewan Tarsius dan Kadal Air yang menjadi hewan endemik tempat ini. Untuk menuju kesini dari terminal anda menyewa “pete-pete” jurusan Biseang Labboro.
Hal yang selalu membawa saya kembali ke tempat ini yakni pemandangan alamnya yang menakjubkan. Disini kita akan disuguhkan panorama alam yang indah dan menawan, sungai yang mengalir deras di antara tebing-tebing karst dengan ornamen batu-batu besar yang di lewati aliran sungai membuat pikiran tenang, hati senang. Tiket masuk tempat wisata ini yaitu Rp. 5.000 dan Rp. 7.500 di hari libur.
Akhir kata, saya mengajak sobat sekalian untuk lebih mengenal Indonesia. Ada begitu banyak destinasi menarik di negeri ini yang menunggu untuk dijelajahi.
wish, pengen banget kesini...
ReplyDeleteamin. semoga di segerakan... terima kasih telah datang berkunjung
Deletega nyangka ada tempat seindah ini di Indonesia, itu gambar tangan manusia purba ya? uh, ngeri.. :)
ReplyDeletehehe, iya... ayo ke maros mba hikmah...
Deletethe biggest butterfly that i ever seen. penasaran banget ke tempat ini
ReplyDeletehaha, yg gerbang nya ya? ayuk kesini... beli tiketnya di airpaz.com/id/
Deletejadi sering maen kesini, karna artikelnya selalu unik dan keren2... semangat buat lomba nya, saya doakan juara satu.. kapan2 ajar saya ya...
ReplyDeletesip makasih, ayuk ikut jg... :D
Deletetempatnya keren banget, apalagi buat camping...
ReplyDeletebener banget, yg pattunuang banyak kok yang camping disana. Coba deh
DeleteCamping di rammang kayaknya asik ya :)
ReplyDeleteiya... :D
Deleteaku sih udah pernah ke Rammang2, disana keren beud. cuman sewa perahunya aja yg mahal
ReplyDeletehahaha.. semoga nanti ada transportasi yg lebih murah kesana ya
Deletekeren banget, bawa saya kesana..
ReplyDeleteayo kesana.. :D
Deletetematnya bagus dan terihat masih alami sekali
ReplyDeleteiya... ini salah satu yg menjadi daya tarik disana.. tempat-tempat yang masih alami selalu lebih asik
DeleteTulisan menarik, terimakasih atas partisipasinya dalam lomba blog Airpaz,
ReplyDeleteSemoga menang dapat tiket pesawat gratis dari Airpaz yah :)
Amin..amin..amin :D
Deletewow, nice share, smoga kamu salah satu pemenangnya yah..:)
ReplyDelete